Sabtu, 27 April 2013

siapa matahari

detik ini ktika tuhan mengijinkan jari-jemari ini memilih blahan kata yg aq siratkan mengikuti jalan pemikiran, hati, jiwa, dan rasa yg aq punya.
ketika aq mulai memahamimu,
ktika aq mulai meliat sejarahmu,
ktika aq mulai mengagumi langkahmu,
ktika aq mulai merasakan cintamu, senyummu, suaramu, matamu, dan plukmu yang seolah-olah membuat fikiranku membntuk sbuah tandatanya.

aq harus kehiangganmu, kehilangan critamu, khilangan langkahmu, kehilangan mata, cinta, suara, dan raga yang bgitu hangat, ktika aq baru saja mengenalmu.

menemui yang mencipta dan kekasihmu, menuntaskan apa yg sebenarnya tuhan rencanakan, diaman kamu ? aq sendri mencoba dengan luar biasa memahamimu, mencintai dengan khayalanku,kami tahu seblum kami mencitaimu kamu sudah memberikan cita dan kasih sayag yang luar biasa tanpa kami minta.

kami kehilang sesuatu yang bgitu sentaral yang bgitu membuat hati ini lemah selemahnya hati yang kami punya,kau tak hilang bgtu saja yang tanpa kami minta membrikan sbuah hadiah yang maha agung dalam sbuah kitab, dan teladanmu yang hanya satu kau yang memiliki, yang kekalnya sungguh abadi, dan hanya kamu yang bsa membrikan ini.

darimana ini breasal, sipakah kamu yg bgitu orang banyak di dunia ini mengenal dan mencitaimu, siapa yg selalu kau agungkan dan membrikan untaian kata demi kata yang bgitu agung, yang mampu menetap di hati stiap pengikutmu tanpa kenal batsa apapun.

sungguh mustahil bila manusia saja yg mnciptakan itu, ada yang lain dari sekedar manusia dia lah yang mencipitakan manusia, yang mengtahui semuan titik awal dan akhir kehidupan, sungguh memahami ini adalah hal yang bagiku sulit untuk membuatnya senormal mungkin.

karena cinta manusia yang biasa hanya, lahir ketika fikiran menerima apa yang dia liat dan memberi respon nyata atas kehadiranmu, tapi untuk mencintamu di masa kini butuh cinta yang luar biasa besar, untuk memahami siapa yang seharusnya sesungguhnya kmi cintai.

birikanlah kami sedetik saja,, kami melihat mu, agar kami bisa mencitaimu dengan kterbatasan kami sbagai manusia biasa, izinkan lah kelak kami selalu beada di sampingmu, d pelukanmu, di mana kamu bisa sekali llagi memberikan cinnta mu yang abadi..

amin....